PANDU SIRAGA

para pecinta terusik teka-teki Permainan akal dan rahasia Cinta menggelepar dalam sepi Dan dirimu mendamba sesuatu Buatlah jalan dengan dambamu Cinta jadi penawar segala sangsi Jadi Penawar jiwa di dua dunia Ohh.. Engkau yg berjalan dititian hati Janganlah engkau baca note-ku Hanya sebagai karya syair/puisi Apalagi sebagai mantra sihir Makanlah dari piring...

tiada yg lahir kedunia tanpa cinta, lalu bagaimana bisa hidup tanpa cinta, cinta selalu dekat bersamanya akan tetapi ia selalu jauh darinya, setiap insan membuat lukisan yg menggambarkan cinta.. Lukisan yg dibentuk disusun dari fikiran-nya sendiri dg demikian tergelincirlah ia dlm kekacauan dan bgtu banyak yg ribut dg wujud rahasia ini, adakah tanda pembuktian daripadanya, setiap jiwa menyimpan kesan gambaran keagungan...

memang suatu saat nanti aku harus jatuh cinta lagi. Aku hanya menginginkan semuanya berjalan secara wajar. Tanpa ada rekayasa apapun. Membiarkanlah rasa itu menemukan dasar muaranya. Tulus... Juga tak berlebihan sehingga harus membuatku tak bisa tidur semalaman. Aku hanya ingin memaknainya sebagai perasaan fitrahku sebagai seorang manusia, yang memang wajar bila semua itu sampai harus terjadi.Mungkin tidak seperti kebanyakan...

pikirmu cinta perlu punya alasan? tanya saja Tuhan mengapa mesti napasmu masih terhela setelah sekian persimpangan pikirmu cinta perlu punya alasan? tanya saja ibu muda kehilangan sebelum suara tangis kini tinggal gema membayang sepanjang jalan pikirmu cinta perlu punya alasan? tanya saja kanak tanpa pakaian apa 'kan dipeluknya tak terlepas apa 'kan dirindunya dalam sepi jika saja punya pilihan pikirmu cinta...

Hidup adalah kesempatan, manfaatkanlah. Hidup adalah keindahan, kagumilah. Hidup adalah kebahagiaan, nikmatilah. Hidup adalah mimpi, sadarlah. Hidup adalah tantangan, hadapilah. Hidup adalah kewajiban, selesaikanlah. Hidup adalah permainan, mainkanlah. Hidup adalah sebuah janji, penuhilah. Hidup adalah penderitaan, atasilah. Hidup adalah kidung, nyanyikanlah. Hidup adalah perjuangan, terimalah. Hidup adalah tragedi,...

YA ALLAH... ENGKAU yang mengajar aku dengan kata, maka akupun bicara ENGKAU beri aku lidah, maka aku sebut namaMU... tetapi aneh diriku ini... kusebut ENGKAU dengan lidah, tetapi dihatiku tiada ENGKAU... aku bersujud menyembahMU, tetapi yang kuingat megahnya harta... aku berdzikir menyapaMU, tapi yang kubayangkan senyuman syaithan... lidah...lidah...sayangku... tugasmu adalah bicara, tetapi mengapa sengaja berdusta... engakau...